Saturday, September 25, 2010

Artikel - PUJIAN DAN PENYEMBAHAN

Dekade 70 -- 80 adalah masa bangkitnya Pujian dan Penyembahan di Indonesia. Dimana-mana kita menyaksikan umat Tuhan menjadi lebih bergairah untuk beribadah/menyembah Tuhan. Ini adalah satu penggenapan dari pemulihan segala sesuatu ke dalam gereja (Kisah Para Rasul 3:21), yang disebut pula sebagai Pemulihan Pondok Daud (Amsal 9:10-11; Kisah Para Rasul 15:16-17). Sidang di Yerusalem yang tercatat dalam Kisah 15 adalah tonggak penting bagi kehidupan gereja. Rasul Yakobus waktu itu mengutip Amos 9:11-12 untuk menjelaskan bagaimana bangsa Israel akan dipulihkan dan bangsa-bangsa akan mencari dan mengenal Tuhan.

Pemulihan Pondok Daud (Kisah Para Rasul 15:16-17) adalah pola untuk membangun gereja. Beberapa orang Yahudi waktu itu memaksakan Hukum Musa atas orang-orang percaya baru yang dulunya kafir. Lalu Rasul Yakobus oleh pimpinan Roh Kudus menjawab bahwa yang akan dipulihkan oleh Tuhan adalah Pondok/Kemah Daud (bukan Kemah Musa). Kemah Daud memunyai ciri khas Pujian dan Penyembahan, sebab Daudlah yang pertama kali oleh inspirasi Tuhan menetapkan peraturan untuk pelayanan ini. Tuhan memulihkan Pujian dan Penyembahan karena Ia menghendaki gereja yang menyembah (Yohanes 4:23, Bapa menghendaki penyembah-penyembah). Ini adalah penggilan dan fungsi tertinggi dari gereja. Tetapi hari ini kita menyadari bahwa pemulihan ini belum mencapai dimensi sepenuhnya. Seharusnya fungsi tertinggi ini -- menyembah kepada Tuhan -- mendapat porsi sebagai sentral ibadah (worship service), namun di sana sini kita menjumpai khotbah menjadi sentral ibadah (preaching service). Seharusnya Pujian dan Penyembahan menghasilkan penghakiman (Yesaya 16:5) dan jiwa-jiwa dimenangkan (Mazmur 40:4), namun inipun belum kita saksikan. Apakah sebabnya? Paling sedikit ada tiga kondisi yang sedang terjadi.

Pengertian dan kehidupan ibadah umat pada umumnya belum mencapai standar Alkitab, yakni menyembah Tuhan berdasarkan pengenalan (Yohanes 4:21) dan dengan hormat dan takut akan Tuhan (Ibrani 12:28; Mazmur 2:11).

Pelayan Pujian dan Penyembahan belum pernah dipersiapkan menurut standar Alkitab, yaitu dikenali panggilannya, dipersiapkan (dididik, dilatih, diperlengkapi), dan diteguhkan sebagai imam.

Para pelayan Pujian dan Penyembahan belum bergungsi secara penuh, misalnya:

Pemusik: memainkan musik secara profetis.

Pemimpin ibadah/Pujian dan Penyembahan: mengenali dan bergerak dalam alur profetis ibadah, menyampaikan nyanyian profetis, mempersiapkan dan merencanakan ibadah untuk tanggap terhadap alur pimpinan Roh Kudus.

Penyanyi: mendukung sepenuhnya tugas Pemimpin Pujian dan Penyembahan menyampaikan nyanyian profetis.

Pemain Tamborin dan Penari: permainan tamborin dan tariannya memberi inspirasi kepada umat.


Diambil dari:

Judul buku : Bangkit, Edisi 1992 -- 1993
Judul artikel : Pujian dan Penyembahan
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Yayasan Pelayanan Bersama Indonesia, Jakarta